Tepat hari ini, Selasa (12/12), pengumuman pemenang lomba dan penyerahan hadiah mewarnai kegiatan di hari terakhir Class Meeting SMAN 1 Leuwiliang untuk Semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Penutupan dilaksanakan di lapangan dan disaksikan oleh seluruh civitas akademika SMAN 1 Leuwiliang.
Dalam agenda tersebut, Kepala SMAN 1 Leuwiliang, H. Taopik menyampaikan sambutannya sekaligus menutup secara resmi kegiatan Class Meeting yang telah diselenggarakan selama 5 hari. “Alhamdulillah, selama 5 hari anak-anak Bapak mengikuti class meeting dan semuanya bisa dilakukan secara maksimal. Terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras meluangkan waktu dan tenaga sehingga sukses menyelenggarakan kegiatan ini hingga akhir. Semoga dengan berakhirnya class meeting pikiran semakin fresh untuk menghadapi pembelajaran ke depannya.
Class Meeting kali ini mengambil tema "Show Your Passion With Unlimited Passion" dengan lomba berikut :
1. Volly
2. Badminton
3. E-Sport
4. Solo Vocal
5. Cerdas Cermat
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek tersebut dirancang terpisah dari intrakurikuler.
Bapak Supriatna, S.Pd., sedang memberikan sambutan mewakili SMAN 1 Leuwiliang mengenai kegiatan Projek Kumbel.
Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sebagai pelaksanaan P5 tersebut, SMAN Negeri 1 Leuwiliang mengadakan kunjungan belajar (Kunbel) ke gedung MPR RI Jakarta yang dilaksanakan pada 14 November 2023 dengan tema "Suara Demokrasi". Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari berbagai hal di luar kelas yang dapat membantu peserta didik berkembang dengan lebih baik. Mempelajari hal-hal di kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya. Gagasan tentang pentingnya mempelajari hal-hal di luar kelas tersebut pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, bahwa "“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” - Ki Hadjar Dewantara.
Setelah selesai kegiatan di gedung MPR RI, dilanjutkan ke tempat Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Selain untuk refreshing, juga untuk memberikan pengalaman dan pembelajaran kepada peserta didik mengenai keragaman budaya dan keindahan alam Indonesia dalam bentuk wisata.
SMAN 1 Leuwiliang mengadakan pementasan teater "Nagri Katumbiri" bagi seluruh siswa kelas XI pada 11-12 November 2023. Pementasan teater ini merupakan kolaborasi antar mata pelajaran yang memiliki materi ajar yang sama yakni materi terkait drama/teater/wawacan serta barang properti dari bahan baku limbah yang bisa dimanfaatkan dalam proses produksi properti yang dipilih.
Naskah "Nagri Katumbiri" karya Nazarudin Azhar kemudian digunakan sebagai naskah pilihan dalam pementasan teater untuk kelas XI. Konsep pementasan teater yang bertemakan kepahlawanan ini, dipilih sebagai bentuk memperingati hari pahlawan pada tanggal 10 November. Khusus untuk pemilihan naskah, MGMP yang berkolaborasi bersepakat untuk memilih naskah berbahasa Sunda sebagai bentuk pemertahanan bahasa Sunda.
Pementasan drama/teater kelas XI yang mengkhususkan pada pementasan pertunjukan drama sunda yang digawangi oleh Ibu Susi Setiorini,S.Pd. selaku guru Seni Budaya, Ibu Yani Nurul Hikmah, S.Pd., M.I.Kom. dan Ibu Hilda Oktaviani, S.Pd. selaku guru mata pelajaran B. Indonesia, Bapak Panca Putrawaskita Muchlis, S.Pd. dan Bapak Gilang Nugraha Ramadhan, S.Pd. selaku guru B. Sunda, dan Ibu Nia Rahmasari, S.Pd. selaku guru PKWU berharap bahwa pementasan teater ini dapat memberi banyak pembelajaran dan manfaat.
Bapak H. Taopik, S.Pd., M.Pd.I selaku Kepala Sekolah sedang memberikan sambutan pada acara teater "Nagri Katumbiri"
Tujuan diadakan pementasan ini adalah:
1.Menggalakan kreativitas siswa di bidang pementasan drama/teater.
2. Menyediakan wahana apresiasi drama/teater di kalangan siswa.
3. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan melestarikan bahasa Sunda kepada siswa.
4. Menumbuhkan jiwa solidaritas siswa.
5. Melatih siswa untuk belajar bertanggung jawab pada suatu kegiatan.
6. Menyajikan pengalaman nyata maupun fiksi di tempat tertentu umumnya di atas panggung.
7. Memberikan pengalaman nyata agar menjadi tim lapangan.
8. Mengembangkan kompetensi siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
9. Mengefektifkan KBM dari keempat mata pelajaran yang berkolaborasi.
Pada akhirnya pementasan teater drama sunda, diharapkan akan terus terjaga dan tetap diusahakan oleh siswa SMAN 1 Leuwiliang, agar terjaga keberlangsungan bahasa Sunda sebagai bahasa yang menjadi identitas budaya kita.
Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan sudah menjadi identitas bangsa ini. Pemerintah Indonesia bahkan telah menetapkan satu hari khusus sebagai Hari Batik Nasional, yakni 2 Oktober 2023. Ditetapkannya tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional bukannya tanpa alasan. Penetapan tersebut didasarkan pada tanggal diakuinya batik sebagai warisan budaya takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) beberapa tahun silam.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sejarah Hari Batik Nasional bermula ketika batik didaftarkan untuk mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) ke kantor UNESCO di Jakarta oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Pendaftarkan ini dilakukan pada tepat tanggal 4 September 2008 silam. Selang beberapa waktu, tepatnya di tanggal 9 Januari 2009, pengajuan status batik tersebut akhirnya secara resmi diterima oleh UNESCO. Dengan begitu, batik kemudian dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi. Pengukuhan ini diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada 2 Oktober 2009. (https://www.detik.com).
Untuk menyemarakan Hari Batik Nasional 2023 pada apel Senin, seluruh civitas akademi SMAN 1 Leuwiliang mengenakan batik dengan background Banner bertuliskan : "Batik adalah bahasa budaya Indonesia, Mari kita jaga dan lestarikan" dan ini akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya, agar kita dapat menghargai warisan agar batik menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Dalam apel tersebut dilaksanakan juga penyerahan piagam penghargaan kepada siswa yang mengikuti kejuaraan Taekwondo dan kepada peserta Fashion Show yang telah dilaksanakan pada waktu PHBI.
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena pada saat ini (27 September 2023) kita bisa bertemu lagi dengan salah satu bulan berkah yaitu Rabiul Awwal 1445 H, bulan di mana Nabi junjunan kita Muhammad SAW dilahirkan. Semoga sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan kepada seluruh umatnya yang setia kepada ajarannya.
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi, SMAN 1 Leuwiliang menyelenggarakan kegiatan Tablig Akbar dengan tema : "Dengan sepenuh hati, kami mencintaimu ya Rasulullah". Kegiatan ini dikemas dengan berbagai acara yaitu : Sholawat bersama dan nashid dalam 7 bahasa, Marawis Rohis SMANELL, Fashion show guru, Ceramah dalam 4 bahasa.
Dan sebagai puncak acara ini menghadirkan Ust. Hadi Hidayat yang menyampaikan tausiah dengan gayanya yang santai dan selalu berinteraksi dengan siswa/i yang hadir.
الّلهم صلّي وسلّم على سيدنا محمد وعلى الى سيدنا محمد
Mari senantiasa bersholawat, agar kita mendapatkan Syafaat, Amin yaa Robbal'alamiin...