Bagi manusia, berhenti berbuat salah hampir pasti sangat sulit, namun dengan sifat Rahim-Nya, Allah subhanahu wata'ala menyiapkan mijan (timbangan) di hari kiamat nanti. Timbangan itu untuk mengukur kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukan di dunia. surat al-A’raf ayat 8-9, Allah subhanahu wata'ala  berfirman yang artinya : Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.

Jangan menunggu sempurna untuk mengajak orang lain berbuat baik, karena dengan mengajak orang lain untuk berbuat baik maka berarti kita mendapatkan kebaikan-kebaikan yang sangat banyak, di antaranya:

1.         Menempatkan diri sebagai bagian manusia terbaik yang dipakai Allah Subhanahu wata'ala untuk mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Allah Subhanahu wata'ala  berfirman: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar...( Ali Imran : 110).

2.         Akan mendapat shalawat dari Allah Subhanahu wata'ala dan mahluk-mahluk-Nya. Rosulullah shalallaahu ‘alaihi wasalam bersabda “Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya dan penghuni bumi dan langit sampai semut yang berada di lubangnya dan bahkan sampai ikan benar-benar bershalwat atas pengajar manusia (dalam) kebaikan” ( H.R Tirmidzi No. 2685).

3.         Muncul rasa malu kepada orang lain dan akan selalu berusaha berbuat baik, sebab jika kita tidak konsekuen dengan yang kita ucapkan bisa jadi nanti akan menjadi bumerang buat kita.

4.         Muncul rasa takut dalam diri kita atas murka dari Allah Subhanahu wata'ala jika mengatakan/mengajak suatu kebaikan kepada orang lain tapi ia sendiri tidak melakukannya, karena Allah Subhanahu wata'ala telah berfirman: Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?  sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS. As-Saff ayat 2-3).

5.         Mengajak kebaikan adalah sebuah pilihan sebab akan memperoleh pahala yang besar, begitupun sebaliknya. Dari Abi Hurairah RA. bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: “Siapa saja yang mengajak kepada petunjuk (kebenaran), maka baginya pahala (kebaikan) seperti pahala orang yang mengikutinya dan itu tidak mengurangi sedikit pun pahala mereka yang mengikutinya. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan (keburukan), baginya menanggung dosanya seperti dosa orang yang mengikutinya. Itu tidak mengurangi sedikitpun dari dosa mereka yang mengikutinya”. (HR. Muslim). 

Kita semua adalah pendidik yang memiliki tugas untuk mengajarkan kebaikan, mulai dari diri sendiri, keluarga dan orang lain. Sekecil apapun kebaikan yang kita ajarkan akan membentuk diri kita untuk menjadi manusia dengan predikat sebaik-baiknya ummat. Tak ada manusia yang sempurna, tapi tak perlu sempurna untuk mengajak kebaikan kepada orang lain.

Wallahu a’lam